Senin, 23 November 2009

Rangkuman Bab 1 & 2

TUGAS
EKONOMI PEMBANGUNAN BAB. 1 & 2















NAMA : OKKI FAJRIN
NPM : 30205914
KELAS : 2 DD 04


BAB 1
PENDAHULUAN

1. Kebutuhan dan Perhatian Pada Ekonomi Pembangunan
Pada awal abad ke 20 ini, mengapa tingkat perkembangan ekonomi di banyak tidak seperti yang diharapkan. Paham liberal telah dihadapkan dengan perkembangan paham sosialis yang pesat di Rusia. Dengan adanya kejadian tersebut maka pembangunan ekonomi mempunyai arti praktis dan penting, terlebih setelah Perang Dunia ke-II berakhir.
Di samping keadaan tersebut di atas, ada beberapa keadaan atau fakta lain yang perlu dikemukakan yaitu :
A. Banyak negara yang mengalami pertumbuhan di dalam pendapatan nasionalnya, tetapi untuk sekadar mengimbangi pertambahan penduduk. Ada juga negara yang mempunyai sisa pendapatan untuk investasi guna menaikkan standar hidup bangsa.
B. Adanya kesenjangan tingkat hidup antara negara yang satu dengan negara yang lainnya yang semakin lebar.
C. 67% dari penduduk dunia hanya menerima kurang kurang dari 17% pendapatan dunia.
D. Banyak negara yang menyadari akan pendapatannya yang rendah dan negara tersebut berkehendak untuk berkembang. Usaha dalam perkembangan perekonomian mereka menimbulkan masalah politik dan sosial.
E. Apakah perkembangan itu dinyatakan dalam tingkat kemakmuran ekonomi atau kesejahteraan pada umumnya, yang terpenting adalah mereka menghendaki tingkat hidup yang lebih tinggi.

2. Cakupan Bahasan Ekonomi Pembangunan
Pembangunan ekonomi adalah usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil per kapita. Jadi tujuan pembangunan ekonomi untuk menaikkan pendapatan nasional riil juga untuk meningkatkan produktivitas. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa tingkat output pada suatu saat tertentu ditentukan oleh tersedianya atau digunakannya sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia, tingkat teknologi, keadaan pasar dan sistem perekonomian serta sikap dari output itu sendiri.
Faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya pendapatan nasional dibagi menjadi dua macam yaitu faktor ekonomi dan faktor non ekonomi. Perkembangan ekonomi adalah suatu proses, di mana dalam proses ini terdapat macam-macam unsur. Jadi ekonomi pembangunan tidak hanya menggambarkan jalannya perkembangan ekonomi saja, tetapi juga menganalisis hubungan sebab akibat dari faktor-faktor perkembangan tersebut.
Ada beberapa teori perkembangan ekonomi. Masing-masing teori mengemukakan faktor-faktor apa yang mendorong perkembangan tersebut baik yang bersifat ekonomi maupun nonekonomi.

3. Evolusi Makna Pembangunan
Evolusi pemikiran tentang paradigma pembangunan muncul karena terjadinya anomali pembangunan di NSB. Banyak konsep pembangunan yang telah berhasil diterapkan di banyak negara maju khususnya negara-negara eropa, namun gagal saat diaplikasikan oleh negara berkembang. Pertumbuhan ekonomi yang besar namun lemah dan tidak ditopang fundamental ekonomi yang kuat. Hal inilah yang melatarbelakangi munculnya paradigma pembangunan pembangunan yang baru, yaitu paradigma pembangunan yang lebih berorientasi pada pembangunan manusia
Dengan demikian, pembangunan harus dipandang sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan

4. Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
Istilah pertumbuhan, perkembangan, dan pembangunan sering digunakan bergantian, tetapi dengan maksud yang sama, dalam pembicaraan mengenai masalah ekonomi. Tetapi apabila kedua istilah tersebut digunakan bersama maka sebaiknya diberikan pengertian masing-masing lebih khusus. Dikatakan ada “pertumbuhan” ekonomi apabila terdapat lebih banyak output, dan ada “perkembangan” atau “pembangunan” ekonomi kalau tidak terdapat lebih banyak output, tetapi juga perubahan dalam kelembagaan dan pengetahuan teknik dalam menghasilkan output yang lebih banyak itu. Pertumbuhan meliputi penggunaan input lebih banyak dan lebih efisien, yaitu adanya kenaikan output per satuan input.
“Pembangunan atau perkembangan” ekonomi menunjukan perubahn dalam struktur output dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian di samping kenaikan output. Jadi “perkembangan” atau “perkembangan” selalu disertai dengan “pertumbuhan”,tetapi “pertumbuhan” belum tentu disertai “perkembangan” atau “perkembangan”.


5. Sekilas Tentang Negara Berkembang
Negara yang relatif sudah maju disebut juga negara berkembang dikatakan maju atau berkembang adalah dengan melihat pada keberhasilan pembangunan oleh negara yang bersangkutan. Apabila negara tersebut belum dapat mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan atau belum dapat menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan. Sedangkan negara yang mampu menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah ditetapkan, sehingga sebagian besar tujuan pembangunan telah dapat terwujud baik yang bersifat fisik ataupun nonfisik maka negara tersebut dapat disebut negara maju.
Negara berkembang memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih maju dibandingkan negara lain yang setingkat, di samping mengusahakan dirinya untuk terus dapat berkembang, juga banyak menaruh perhatian terhadap perkembangan negara-negara yang belum maju atau masih belum berkembang. Alasan mengapa negara maju memperhatikan pembangunan di NSB adalah :
a. Bersifat politis, yaitu untuk mencegah masuknya pengaruh dari blok lain
b. Bersifat ekonomis, yaitu untuk memperluas perdagangan internasionalnya
c. Bersifat perikemanusiaan













TUGAS
EKONOMI PEMBANGUNAN BAB. 5 & 6










NAMA : OKKI FAJRIN
NPM : 30205914
KELAS : 2 DD 04
BAB 5
Strategi Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
1. Kebijakan Ekonomi Dalam Negeri
A. Peranan Pemerintah
Pemerintah sekarang harus aktif dengan kekuasaan yang ada guna mendobrak semua hambatan. Macam-macam lapangan sektor yang disamakan supaya pemerintah bertindak adalah: menciptakan pasaran produk ekspor di luar negeri, mendirikan perusahaan-perusahaan negara di bidang yang keuntungannya rendah dan risikonya terlalu besar bagi perusahaan swasta, mengorbankan perusahaan-perusahaan negara pada sektor-sektor yang tidak begitu menarik bagi swasta (fasilitas prasarana umum).
B. Strategi Pembangunan
Secara umum hal-hal tersebut di atas ini dapat disetujui,tetapi biasanya setelah dirumuskan suatu kebijaksanaan tertentu timbul banyak pendapat. Sebagian menghendaki berfungsinya mekanisme harga, ada pula yang menginginkan pengawasan harga dan perencanaan sentral.
Pada pokoknya perbedaan pendapat tersebut dapat digolongkan menjadi 2 aliran yaitu:
• Aliran pertama disebut sebagai “all or nothing approach” (semua atau tidak sama sekali) adalah aliran yang menghendaki adanya investasi besar-besaran terutama di sektor-sektor yang belum berkembang. Faktor sosial dan halangan kebudayaan dapat dilemahkan bila perubahan ekonomi dilakukan secarabesar-besaran. Untuk ini diperlukan perencanaan dan pengawasan sentral oeh pemerintah.
• Aliran kedua disebut “gradual approach” adalahaliran yang menghendaki campur tangan pemerinta sedang-sedang saja dan terbatas pada pembuatan rencana yang menciptakan iklim yang baik bagi perkembangan usaha swasta. Aliran ini dapat lebih mendorong perkembangan ekonomi ke tingkat “self generating” dan kumulatif.
C. Pendidikan dan Kesehatan
Dua gatra (aspek) ini sangat penting, karena perkembangan fasilitas pendidikan dan kesehatan umum dapat mengurangi keterbelakangan masyarakat, menambah mobilitas baik antardaerah maupun antarkerja, menaikkan produktivitas dan memberi kesempatan berinovasi.
D. Fasilitas Pelayanan Umum
Pemerintah juga harus memberikan prioritas yang cukup dalam perluasan fasilitas pelayanan umum. Investasi dalam fasilitas pelayanan umum (social overhead capital) merupakan dasar pertumbuhan perekonomian dan investasi kapital semacam itu jarang dilakukan oleh sektor swasta karena proyek-proyek swasta biasanya menunggu adanya fasilitas prasarana umum ini.
E. Perbaikan di Bidang Pertanian
• Penggunaan Teknik Produksi
Perbaikan di bidang pertanian dimaksudkan untuk menaikkan hasil per unit (satuan) luas tanah. Untuk maksud itu diperlukan lebih banyak kapital guna perbaikan teknik pertanian dan efisiensi alat-alat baru maupun land reform. Pendidikan teknik pertanian dimaksudkan untuk menginsyafkan para petani bahwa dengan teknik baru hasil produksi akan dapat dinaikkan dan untuk memberi pengetahuan pada orang-orang yang diperlukan untuk bekerja dengan metode baru itu.
• Land Reform
adalah redistribusipemilikan tanah supaya penggunaan tanah lebih efisien dengan memberikan kepada petani luas tanah yang mendekati kemampuan maksimum seorang petani dalam mengolah tanah, sehingga mereka dapat mengerjakan dengan sebaik-baiknya dan hasilnya dapat langsung dinikmati.
F. Kebijakan Fiskal
Adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Untuk mengendalikan inflasi, pemerintah dapat menaikkan pajak, dan rencana-rencana pembiayaan pembangunan harus didasarkan pada efektivitas pemasukan pajak tersebut. Karena berhasil atau tidaknya kebijakan fiskal tergantung pada perbaikan-perbaikan sistem perpajakan dan sistem pelaksanaannya.
G. Kebijaksanaan Moneter
Kebijaksanaan moneter juga pegang peranan penting dalam mendorong perkembangan ekonomi dengan mempengaruhi tersedianya jumlah uang beredar dan perkreditan guna menanggulangi inflasi serta mempertahankan keseimbangan neraca pembayaran internasional. Dalam hal mengatasi inflasi, pemerintah dapat bergerak dalam jual beli surat-surat berharga, merupakan sarana pokok dalam mengatasi inflasi.
H. Adanya Kewiraswastaan
Pemerintah harus mendorong tumbuhnya wiraswasta dalam negeri juga harus menarik wiraswasta luar negeri atau pemerintah sendiri aktif sebagai wiraswasta. Yang penting ialah penyaluran kegiatan-kegiatan wiraswasta penuh semangat perdagangan dan spekulasi kearah kegiatan-kegiatan ekonomi yang produktif.
2. Kebijaksanaan Ekonomi Luar Negeri
A. Bantuan Teknis
Bantuan teknis ialah mengatur atau membentuk “tim internasional” untuk memberi nasihat kepada pemerintah negara sedang berkembang dalam hubungannya dengan fasilitas-fasilitas untuk pendidikan di luar negeri, mengatur penyelenggaraan latihan-latihan bagi para teknisi serta memberikan fasilitas untuk membantu pemeritah negara sedang berkembang dengan menyediakan tenaga-tenaga ahli, perlengkapan-perlengkapan dan mengorganisir jasa-jasa tersebut untuk pembangunan ekonomi negara sedang berkembang.
B. Investasi Asing Swasta
Investasi ini dapat berbentuk “investasi langsung” (foreign Direct Investment) yaitu langsung punya usaha di situ dan ”investasi portofolio” yaitu membeli saham-saham perusahaan di negara sedang berkembang.
C. Investasi Asing Pemerintah
Investasi asing pemerintah berupa pinjaman atau hadiah dari pemerintah asing atau badan-badan internasional kepada pemerintah negara sedang berkembang.
D. Kebijaksanaan Tata Niaga
• Pengaturan Tata Niaga dan Pemersalahannya
- Pola Ekspor : Dari segi tata niaga barang impor dalam pola pengembangan ekspor, perlu adanya pembebanan tarif yang ringan atau kelonggaran peraturan dalam bidang impor bahan mentah dan bahan penolong.
- Pola Pasar dalam Negeri : Dengan tersedianya bahan mentah yang cukup dan murah harganya serta didukung oleh tenaga kerja dan skill yang cukup maka sektor industri dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan pasar dalam negeri. sehingga produk dalam negeri dapat bersaing dengan produk asing.
- Tarif : Untuk membatasi impor barang-barang tertentu dan mendorong produksi barang sejenis di dalam. Secara umum dapat dikatakan bahwa pengenaan tarif pada barang yang yang disusulkan industri hulu akan mengundang impor barang jadi dan sebaliknya.
- Quota : Untuk membatasi impor barang adalah dengan kuota. Dari segi kuantitas kuota lebih efektif dalam membatasi jumlah barang yang diimpor, sehingga mengakibatkan tinggi harga barang dan terbatasnya julah barang.
- Penunjukan Importir : Untuk mengurangi/mengontrol jumlah barang impor yang masuk, tetapi bukan karena adanya kuota.
3. Strategi Upaya Minimum
Harvey Leibenstein menyatakan bahwa sebagian besar NSB dicekam oleh lingkaran setan kemiskinan (vicious circle od proverty) yang membuat mereka tetap berada pada tingkat keseimbangan pendapatan perkapita yang rendah. Jalan keluar dari kebuntuaan ini adalah dengan melakukan suatu upaya minimum (minimum effort) tertentu yang akan menaikkan pendapatan perkapita pada tingkat di mana pembangunan yang berkesinambungan (suistainable) akan terjadi. Leibenstein mengatakan bahwa dalam tahap transisi dari keadaan keterbelakangan ke keadaan yang lebih maju di mana kita dapat mengharapkan pertumbuhan jangka panjang yang mantap (steady economic growth) diperlukan suatu kondisi di mana suatu perekonomian harus mendapatkan rangsangan pertumbuhan yang lebih besar di atas batas minimum kritis tertentu.
4. Strategi Pembangunan Seimbang
Strategi pembangunan seimbang bisa diartikan dengan pembangunan berbagai jenis industri secara berbarengan (simultaneous) sehingga industri saling menciptakan pasar bagi yang lain. Selain itu, strategi pembangunan seimbang ini dapat juga diartikan sebagai keseimbangan pembangunan di berbagai sektor. Misalnya antara sektor industri dan sektor pertanian, sektor luar negri dan sektor domestik dan antara sektor produktif dan sektor prasarana, singkatnya strategi pembangunan seimbang ini mengharuskan adanya pembangunan yang serentak dan harmonis di berbagai sektor ekonomi sehingga semua faktor tumbuh bersama. Untuk ini diperlukan keseimbangan antara sisi permintaan dan sisi penawaran. Sisi penawaran memberikan tekanan pada pembangunan serentak dari semua sektor yang saling berkaitan dan berfungsi meningkatkan penwaran barang. Ini meliputi pembangunan serentak dan harmonis dari barang setengah jadi, bahan baku, sumber daya energi, pertanian, pengairan, transportasi, dan lain-lain serta semua industri yang memproduksi barang konsumen. Pembangunan seimbang ini biasanya dilaksanakan dengan maksud yang menjaga agar proses pembangunan tidak menghadapi hambatan-hambatan dalam :
1. Memperoleh bahan baku, tenaga ahli, sumber daya energi (air dan listrik, fasilitas untuk mengangkut hasil produksi ke pasar,
2. Memperoleh pasar untuk barang-barang yang telah dan akan diproduksikan
Jika kita akan melaksanakan pembangunan seimbang, maka tingkat investasi yang harus dilakukan besarnya jauh melebihi tingkat investasi yang dilakukan pada sebelum usaha pembangunan dilakukan. Oleh karena itu, strategi pembangunan seimbang ini oleh sebagian ekonom disebut pula teori dorongan besar besaran (big push theory).
5. Strategi Pembangunan Seimbang
Strategi pembangunan tak seimbang ini dikemukakan oleh Albert O. Hirschman dan Paul Streeten. Menurut mereka, pembangunan tak seimbang adalah pola pembangunan yang lebih cocok untuk mempercepat proses pembangunan di NSB. Pola pembangunan ini, menurut Hirschman, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :
1. Secara historis pembangunan ekonomi yang terjadi coraknya tidak seimbang
2. Untuk mempertinggi efisien sumber daya – sumber daya yang tersedia, dan
3. Pembanguan tak seimbang akan menimbulkan kemacetan (bottleneck) atau gangguan-gangguan dalam proses pembangunan tetapi akan menjadi pendorong bagi pembangunan selanjutnya.


BAB 2
INDIKATOR PEMBANGUNAN

1. Perlunya Indikator Pembangunan
Tuntutan akan pembangunan, menjadikan perlunya suatu indikator yang menunjukkan kinerja suatu pembangunan yang mudah dipantau dan menunjukkan bahwa memang indikator tersebut dilaksanakan dengan baik dan mempunyai dampak yang jelas dan sesuai dengan yang diharapkan. Demikian pula tuntutan itu harus direspon dengan baik oleh semua aspek-aspek perekonomian, serta melakukan serangkaian pengkajian. Indikator ini juga memberikan ukuran penilaian terhadap kemajuan pembangunan.

Indikator Pembangunan : Moneter dan Non Moneter
1. Walaupun pendapatan per kapita memiliki berbagai kelemahan, namun masih tetap bisa digunakan sebagai titik awal untuk mengklasifikasikan tingkat-tingkat pembangunan
2. Kelemahan menggunakan pendapatan per kapita timbul karena perbandingannya mengabaikan adanya perbedaan-perbedaan antar negara dalam hal-hal seperti struktur umur penduduk,distribusi pendapatan masyarakat nasional, metode perhitungan pendapatan, dan perbedaan nilai mata uang.
3. William Nordhaus dan James Tobin (1972)
Menyempurnakan nilai-nilai GNP dengan dua cara yaitu melalui koreksi positif dan negatif atau lebih dikenal dengankonsep Net Economic Welfare (NEW). Koreksi positif mengharuskan kita untuk memperhatikan waktu senggang dan perkembangan sektor ekonomi informal. Koreksi negatif adalah berkaitan dengan masalah kerusakan lingkungan.
4. Beckerman mengemukakan cara lain dalam membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat diberbagai negara yaitu dengan membandingkan tingkat kesejahteraan menggunakan data yang bukan bersifat moneter untuk menentukan indeks kesejahteraan masyarakat di tiap-tiap negara.
5. Untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat , Morris D. Morris mengenalkan Physical Quality of Life Index (PQLI) atau Indeks Kualitas Hidup (IKH) yang merupakan index gabungan dari 3 indikator yaitu tingkat taraf hidup, angka kematian, dan tingkat melek huruf.
6. United Nations For Development Program (UNDP) mengembangkan suatu indeks yang sekarang dikenal dengan istilah Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Indeks, HDI). Indikator-indikator yang digunakan untuk menyusun indeks ini adalah :
(1) tingkat harapan hidup (2) tingkat melek huruf masyarakat (3) tingkat pendapatan riil per kapita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar